Dalam konteks desa, diskursus yang menarik mengenai pembangunan adalah mengenai perbedaan antara pembangunan dengan
pemberdayaan,
bahkan isu ini belum bergeser pasca diterbitkan UU Desa. Kenapa hal ini
menarik, dikarenakan bahwa pembangunan sebagai alat atau sarana
mensejahterakan rakyat tidak lagi dianggap sebagai pendekatan tunggal.
Ketika orang mulai menoleh pada kemungkinan adanya pendekatan baru
tersebut, maka pendekatan pemberdayaan dianggap sebagai harapan baru
yang menjanjikan. Pandangan yang mewakili kebutuhan baru terhadap
pendekatan pemberdayaan meyakini bahwa pada konteks masyarakat desa, ada
bagian mendasar di masyarakat desa yang justru tidak bisa disentuh jika
hanya menggunakan pendekatan pembangunan.
Pendekatan pemberdayaan menggunakan konsep pembangunan yang berakar di
masyarakat, artinya dinamika dan perubahan di masyarakat merupakan
sumber konstruksi konsep pemberdayaan.
Pembangunan Berbasis Masyarakat :
Jika pembangunan terutama sekali mengkaitkan hubungan pokok antara
negara dengan kapital, maka pendekatan pemberdayaan bertumpu pada
demokratisasi, desentralisasi dan partisipasi masyarakat.
Perbedaan yang paling mendasar terletak pada pilihan konsentrasi
perlakuan terhadap masyarakat. Pendekatan pemberdayaan berupaya
menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan, dan tidak boleh
menjadi obyek pembangunan semata-mata.
Kamis, 19 November 2015
Asli Wong Indonesia
→ MEMBANGUN DESA BERBASIS MASYARAKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar